Makam Surodiningrat II Gondoloyo Setono Jenangan

makam utama, juru kunci dan pusaka peninggalan surodiningrat II
Tahun 1837 Raden Adipati Surodiningrat II meninggal dan dimakamkan di pemakaman Gondoloyo Setono Jenangan, dengan meninggalkan 6 Istri dan 13 orang anak.
Raden Adipati Suryodiningrat II adalah bupati terakhir kota timur ponorogo (kota lama) yang terletak di sekitar perempatan pasar pon 4 (empat) kilometer dari alun2 ponorogo yang sekarang.


Menurut sejarahnya mbak Wo jurukunci makam dukuh Gondoloyo, dahulu ada seorang putri keraton Surakarta yang sedang mencari saudaranya dia tersesat di daerah Plalangan sebelah barat, warga sekitar bertanya kepada sang putri namun hanya terdiam membisu, tidak beberapa lama menderita sakit dan meninggal dan dimakamkan di daerah jenangan (sekarang terletak di belakang MI Muhammadiyah 2 Jenangan). 

Tidak berselang lama datanglah sang pangeran dari surakarta mencari adiknya, namun belum sampai bertemu adiknya di perjalanan pangeran tersebut sudah mencium bau Gondolayu yang merupakan firasat adiknya sudah meninggal, maka dinamakan dukuh Gondoloyo lah daerah tersebut.
masjid dan bedug makam gondoloyo

Di areal pemakaman Gondoloyo terdapat sebuah masjid yang terawat dengan baik juga terdapat sebuah bedug kuno besar yang sampai saat ini masih di fungsikan, area parkir yang luas terdapat di depan komplek pemakaman yang total luasnya +/- 1 hektar di dalam makam utama terdapat cungkup utama terdapat 1 buah makam, 1 buah tombak kuno 7 payung yang konon katanya pusaka sang Adipati Surodiningrat II menurut juru kunci makam tersebut.
pintu masuk ke makam utama gondoloyo

Ramai dikunjungi pejiarah pada selasa kliwon namun setiap hari juga terbuka untuk umum melalui jurukuncinya.

Team liputan : 
beku institute
Shandy A A Miraza

Post a Comment

0 Comments