Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo

Pendopo Kab.Ponorogo samping belakang
Pendopo Agung merupakan sebuah bangunan joglo berasitek khas jawa. Pendopo pada umumnya berupa bangunan tanpa dinding dengan beberapa tiang atau pilar yang berfungsi sebagai penyangga atau momot. Berdasarkan falsafah Jawa momot dalam tiang pendopo memiliki arti menampung segala hal. Sesuai dengan fungsinya sebagai tempat menerima tamu. Sudah barang tentu yang menghuni bangunan demikian adalah seorang bijaksana mampu berlapang dada dalam menampung berbagai permasalahan para tamunya.

Bagian Dalam Pendopo Agung Ponorogo

Di dalam pendopo agung juga terdapat seperangkat alat musik karawitan yang digunakan untuk menghibur tamu, atau sekedar berlatih karawitan, selain itu pendopo juga memiliki fungsi sebagai tempat pertemuan rapat dan latihan menari.

Pendopo agung Ponorogo ini pertama kali digunakan oleh upati RA. Merta Hadi Negoro 8 September 1837, setelah ibukota kabupaten Ponorogo di pindahkan dari kota lama (Pasar Pon) ke Pasar Tengah (mernung) sekarang Pasar Legi Songgolangit, Perpindahan ini di tandai dengan Sangkala Wiku Tri Ngesti Utami.

Kemudian pada masa perjuangan kemerdekaan Pendopo Agung Ponorogo di bumihanguskan di tahun 1949, kemudian di bangun pada masa pelita 1 masa Bupati Lekol Polisi Sumadi, dahulu di depan pendopo terdapat patung budha yang ditemukan di Desa Kadipaten Kecamatan Jenangan pada tahun 1980 sekarang di pindahkan posisinya di sebelah barat menghadap ke timur, patung budha tersebut sebagai petunjuk bahwa dahulu kerajaan Wengker (Ponorogo jaman dahulu) masyarakatnya memeluk agama budha.

Pendopo Agung kembali di renovasi oleh Bupati Amin, pada tahun 2013. Di Sekeliling Pendopo Agung Dahulu terdapat pohon sawo kecik di sepanjang jalan samping kanan kiri nya, sekarang jumlahnya berkurang seiring pembangunan komplek Pendopo Agung. Sawo kecik merupakan simbol dari kata becik atau baik.

Foto : Shandy A A Miraza

Post a Comment

0 Comments