Tatung 28 Oktober 2015. Upacara bersih desa adalah sebuah tradisi jawa yg dilakukan untuk menunjukkan rasa syukur atas panen raya. Tradisi ini masih banyak yang kita jumpai di Ponorogo. Tradisi bersih desa ini meski hingar namun sebenarnya penuh perenungan dibalik hingar bingarnya. Perenungan yang jauh dari hingar. Perenungan yang akan dihayati dalam mengarungi musim tanam ke depan. Perenungan yang akan diimplementasikan pada sepinya keinginan namun ramai dalam kerja.
Tradisi bersih desa di tatung kali ini juga mengedepankan
perenungan. Dua tontonan disajikan wayang dan film. Bertemunya seni tradisi dan
modern menjadikan bersih desa tahun ini terasa istimewa.
Film dokumenter pendek
yang berisi pesan pemberdayaan masyarakat ini sengaja diputar agar masyarakat
tergugah untuk mengolah potensi desanya. Film ini berisi keprihatinan, Kepala
desa Tatung, Rudi S akan tingginya angka TKI di desa nya.
Suasana tradisi bersih desa memang begitu semarak. Semua
orang datang penuh kegembiraan. Jalan desa di sulap menjadi sebuah bazaar. Kuliner-kuliner
khas berjajar sepanjang jalan. Lesehan-lesehan di halaman-halaman rumah juga
penuh dengan gelak tawa. Berada di tengah semarak upacara bersih desa tatung seperti
diselimuti energi positif yang tiada habisnya.
Pada bulan zulkaidah dan muharam tradisi bersih desa ini
akan banyak ditemui di Ponorogo. Tak ada salahnya meluangkan waktu sejenak
untuk berbaur dalam rasa syukur di tradisi bersih desa. Jika tahun ini tidak
sempat meluangkan, tahun depan tradisi ini masih akan dijumpai.
by:
Nuraziz Widayanto
Shandy AA Miraza (foto)
Post a Comment
0 Comments