Foto Festival Reyog Mini 2014

Siapapun di dunia yang membicarakan reyog, pasti akan menyebut juga Ponorogo. Ciri khas reyog Ponorogo dengan dadak meraknya yang super besar dan lebar itu kini coba dimodifikasi untuk kalangan pelajar. Maka lahirlah reyog mini khas pelajar Ponorogo. 

 Reyog mini ini secara umum tidaklah berbeda dengan reyog profesional. Yang membedakan hanyalah ukuran barongan dan dadak meraknya saja, Jika reog dewasa tingginya mencapai 2 meter hingga 2,5 meter, tapi untuk reog mini ini hanya berkisar 1,5 meter, disesuaikan dengan para pemainnya yang memang masih remaja. Reog mini ini coba dikenalkan pada pelajar tingkat SD hingga SMP oleh Pemkab Ponorogo melalui gelaran Festival Reog Mini (FRM) yang dibuka Sabtu (07/09) malam.


Festival yang digelar bebarengan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Ponorogo yang ke-517 ini, selain sebagai ajang pencarian bakat, juga untuk melestarikan budaya asli daerah yang pernah di klaim negera tetangga. Setidaknya 28 Sekolah Dasar dan SMP se-Ponorogo, berlomba dalam Festival Reog Mini (FRM) tingkat nasional yang ke-11.



Dan pada hari Rabu, 27 Agustus 2014 diselenggarakan puncak peringatan hari jadi Kabupaten Ponorogo dengan diserahkannya penghargaan bagi pembina reyog terbaik yaitu Kecamatan Ngebel, Slahung dan Jambon. Selain itu juga diserahkan piala pemenang pelaksanaan festival reyog mini dan pemenangnya yaitu 
1.   SMPN 1 Ponorogo
2.   Kec. Sawoo
3.   Kec. Ponorogo
4.   SMPN 2 Ponorogo
5.   Kec. Mlarak
6.   SMPN 1 Bungkal
7.   SMPN 6 Ponorogo
8.   Kec. Balong
9.   Kec. Kauman
10.SMPN 4 Ponorogo
dan penerima pila bergilir Suromenggolo yaitu group reyog SMPN 1 Ponorogo. 






Post a Comment

0 Comments